Perintah bertakwa adalah perintah yang sangat agung, diantara kata yang sering kita dengar, namun betapa beratnya merealisasikannya. Dalam banyak ayat Allah memerintahkan untuk kita bertakwa. Diantaranya Allah Subhaanahu wata’aala berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
Begitu juga Rasulullah shallalahu alaihi wasallam bersabda,
اتَّقِ اللَّهِ حَيْثُمَا كُنْتَ
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (Ali Imran:102)
“Bertaqwalah kepada Allah dimanapun kamu berada.” (HR. Tirmidzi, ia berkata: ‘hadits ini hasan shahih’).
🔘 Makna Takwa
Lalu apa itu makna takwa
Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah;
التقوى هي فعل ما أمر الله به، وترك ما نهى عنه
“Takwa adalah menjalankan apa-apa yang Allah perintahkan dan menjauhi apa-apa yang Allah larangan.”
Keutamaaan Orang Bertakwa kepada Allah
Keutamaan orang yang bertakwa sangatlah banyak, diantaranya;
- Allah akan menolong, menjaga dan memberikan taufiq kepada orang-orang bertaqwa.
Allah Subhaanahu wata’aala berfirman,
وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ
“Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah, bahwa Allah bersama orang-orang yang bertakwa.” (al Baqarah: 194)
- Allah mencintai orang-orang bertakwa.
Allah Subhaanahu wata’aala berfirman,
فَإِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَّقِينَ
“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertakwa.”
(Al Imran:76)
- Allah memberikan jalan keluar disetiap kesulitan dan memberikan rezeki dari arah yang tidak terduga bagi orang-orang yang bertakwa.
Allah Subhaanahu wata’aala berfirman,
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا ● وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لا يَحْتَسِبُ
“Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, pasti Dia jadikan untuknya jalan keluar (dari segala kesulitan/problem yang menghimpit), dan pasti Dia berikan rizki kepadanya dari arah yang tidak dia sangka.”
(Ath-Thalaq: 2-3)
- Allah akan memasukkan kesurga bagi orang yang bertaqwa.
Allah Subhaanahu wata’aala berfirman,
إِنَّ لِلْمُتَّقِينَ عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنَّاتِ النَّعِيمِ
“Sesungguhnya bagi orang-orang yang bertaqwa (disediakan) surga-surga yang penuh kenikmatan di sisi Rabbnya.”
(Al-Qolam: 34).
Hal-Hal yang Dapat Membantu Kita Untuk Bertakwa
Berikut ini diantara yang dapat membantu seseorang untuk bertakwa kepada Allah.
- Menuntut Ilmu Syar’i.
Ilmu agama sangatlah penting. Wajib bagi kita semua untuk menuntut ilmu agama. Yang dengannya kita bisa menjalankan apa yang Allah perintahkan dan menjauhi apa yang Allah larang. Dan inilah takwa.
- Senantiasa Beramal Shalih.
Amal shalih sangat bermanfaat bagi seseorang, menumbuhkan ketakwaan seorang hamba kepada Allah. Oleh karena itu seyogyanya untuk senantiasa melakukan amalan shalih. Walaupun amalan itu sedikit, namun jika senantiasa di lakukan sangat bermanfaat.
Rasulullahu shallallahu alaihi wasallam bersabda
أحب الأعمال إلى الله أدومها وإن قل
“Amalan yang paling di cintai Allah yang terus menerus dilakukan walaupun sedikit.”
(HR. Muslim).
- Shabar, mujahadah an nafs (bersungguh-sungguh untuk menundukkan jiwa untuk taat kepada Allah).
Allah Subhaanahu wata’aala berfirman,
وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا ۚ وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ
“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (al ankabut : 69).
- Bergaul dengan teman yang shalih.
Allah Subhaanahu wata’aala berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ
“Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar.” (At Taubah:119)
- Doa.
Hanya Allah yang memberikan ketakwaan kepada siapa yang Allah kehendaki. Diantara doa memohon ketakwaan kepada Allah adalah. Diantara doanya,
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى
“Ya Allah, aku memohon petunjuk, ketakwaaan, kesucian, dan rasa cukup.”(HR. Muslim)
Wallahu a’lam bish shawwab.
Abdullah al Jakarty