Pembahasan tentang bid’ah diantara pembahasan yang sangat penting untuk dipahami. Oleh karena itu berikut ini adalah penjelasan singkat tentangnya.
Pertama: Pengertian Bid’ah
Bid’ah adalah setiap keyakinan, atau ucapan atau perbuatan yang diada-adakan setelah kematian Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dengan niat untuk beribadah dan bertaqarub padahal tidak ada dalil yang menunjukkannya baik dari al-Qur’an, as-Sunnah dan Ijma’ salaf. (al-Qaul al-Mufiid fi Adilatit Tauhid, hlm. 81)
Berkata asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah tentang standar untuk menilai itu perbuatan bid’ah yaitu,
“Beribadah kepada Allah dengan apa yang tidak disyariatkan.” (Silahkan lihat Majmu’ Tsamin: 2/291)
Kedua: Macam-Macam Bid’ah dan Contoh- Contohnya.
- Bid’ah dalam aqidah (keyakinan) yaitu setiap aqidah yang menyelisihi al-Qur’an dan Sunnah (hadits).
Contohnya seperti aqidah (keyakinan) bid’ah Jahmiyah, Syiah, Mu’tazilah, Khawarij, Murji’ah dan lain-lain.
- Bid’ah dalam ucapan yaitu setiap ucapan yang diucapkan seseorang dalam rangka beribadah tetapi menyelisihi al Qur’an dan sunnah.
Contohnya seperti seseorang yang berdzikir dengan menyebut (الله) saja atau dengan kata ganti (هو) hal ini tidak ada dalilnya. Dan contoh lainnya.
- Bid’ah dalam perbuatan yaitu setiap perbuatan yang dilakukan oleh seseorang dalam rangka ibadah tetapi menyelisihi al Qur’an dan sunnah.
Contohnya seperti seseorang yang berjoget-joget/bergoyang-goyang ketika berdzikir dan contoh lainnya.
Ketiga: Hukum Bid’ah
Bid’ah adalah haram hukumnya dan semua bid’ah adalah sesat. Tidak ada bid’ah hasanah (yang baik) dalam agama.
Banyak dalil yang menunjukkan semua bid’ah sesat di antaranya,
Allah سبحانه وتعالى berfirman,
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الإِسْلامَ دِينًا
“Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untukmu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.” (Al-Maidah: 3)
Berkata al-Imam Malik rahimahullah,
“Barangsiapa mengada-adakan di dalam islam suatu kebid’ahan yang dia melihatnya (menganggapnya) sebagai sebuah kebaikkan, sungguh dia telah menuduh bahwa Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam mengkhianati risalah, karena Allah ta’aala telah berfirman (yang artinya): ”Pada hari ini telah Kusempurnakan untukmu agamamu.” (al-Maidah: 3). Maka sesungguhnya apa yang tidak menjadi agama pada hari itu, tidak menjadi agama pula pada hari ini ?!!!.” (Silahkan Lihat al-I’tisham, Imam Asy Syatibi: 1/64)
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda dalam suatu khutbahnya,
أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ وَخَيْرُ الْهُدَى هُدَى مُحَمَّدٍ وَشَرُّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ
“Amma ba’du, sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah kitabullah, dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad, dan sejelek-jelek perkara adalah perkara yang diada-adakan dan setiap bid’ah adalah sesat.” (HR. Muslim)
Dan beliau Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ فِيهِ فَهُوَ رَدٌّ
“Barangsiapa yang mengada-adakan (sesuatu yang baru) dalam urusan kami, apa-apa yang tidak ada darinya maka tertolak.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Berkata salah seorang shahabat Ibnu Umar Radhiyallahu ‘anhu,
كل بدعة ضلالة وإن رآها الناس حسنة
“Semua bid’ah adalah sesat walaupun manusia melihatnya (menganggapnya) baik.” (Al Ibanah : 1/339, al-Lallika’i: 1/92).
Itulah penjelasan singkat tentang bid’ah. Wallahu a’lam bish shawwab. (Abdullah Jakarta)