Untukmu yang Ingin Belajar Tentang Islam

Berusaha Memahami Agama Islam Dengan Pemahaman yang Benar

  • (Tentang Kami)
  • Makna Syahadatain
  • Mengenal Islam
  • Rukun Islam

Jangan Tertipu Dengan Dunia

Posted by abdullahjakarta on 21 Oktober 2022
Posted in: Tak Berkategori. Tinggalkan komentar

Allah Subhaanahu wata’aala dan Rasul Nya memperingatkan kita agar tidak tertipu dan terpedaya dengan dunia.

Allah Subhaanahu wata’aala berfirman :

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ ۖ فَلَا تَغُرَّنَّكُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا ۖ وَلَا يَغُرَّنَّكُمْ بِاللَّهِ الْغَرُورُ

“Wahai manusia! Sungguh, janji Allah itu benar, maka janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan janganlah (setan) yang pandai menipu, memperdayakan kamu tentang Allah. (Fathir:5)

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabada,

فَاتَّقُوا الدُّنْيَا

“Maka takutlah/berhati-hatilah kalian terhadap fitnah dunia.”
(HR. Muslim)

Lalu yang apa dimaksud dengan fitnah dunia?

Yanh dimaksud fitnah dunia adalah setiap apa yang mengalihkan dari akhirat dari perhiasan dunia yang fana, yang jiwa condong dan mencintainya.

Allah Subhaanahu wata’aala berfirman,

زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ۗ ذَٰلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآبِ

“Dijadikan indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yang diinginkan, berupa perempuan-perempuan, anak-anak, harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik.” (Fathir:5)

Fitnah dunia mencakup banyak fitnah atau godaan. Secara umum mencakup fitnah harta, tahta dan wanita.

Terkait dengan harta Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ لِكُلِّ أُمَّةٍ فِتْنَةً، وَفِتْنَةُ أُمَّتِي الْمَالُ

“Sesungguhnya setiap umat itu ada fitnahnya (godaan/ujian). Dan fitnahnya umatku adalah harta.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Adapun terkait dengan fitnah tahta, kedudukan atau kepemimpinan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda

مَا ذِئْبَانِ جَائِعَانِ أُرْسِلَا فِيْ غَنَمٍ بِأَفْسَدَ لَهَا مِنْ حِرْصِ الْمَرْءِ عَلَى الْمَالِ وَالشَّرَفِ لِدِيْنِهِ

“Dua serigala yang lapar yang dilepas di tengah kumpulan kambing, tidak lebih merusak dibandingkan dengan sifat tamak manusia terhadap harta dan kedudukan yang sangat merusak agamanya.” (HR. at-Tirmidzi, Ahmad, dan Ibnu Hibban, dishahihkan oleh at-Tirmidzi, Ibnu Hibban, dan lainnya)

Dan yang terkait dengan fitnah wanita Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَا تَرَكْتُ بَعْدِيْ فِتْنَةً أَضَرَّ عَلَى الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ

“Tidaklah ada fitnah yang aku tinggalkan setelahku yang lebih berbahaya bagi laki-laki daripada fitnah wanita.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Keadaan Manusia Terkait Dengan Kehidupan Dunia

  1. Orang yang terfinah dengan dunia.

Keadaan orang yang terfitnah dunia bertingkat-tingkat. Ada yang terfitnah dunia hingga menjual agamanya, sampai pada tingkatan murtad (keluar dari agama islam). Ada yang terfinah dunia sampai pada meninggalkan sholat. Ada yang terfinah dunia sampai pada meninggalkan apa-apa yang Allah wajibkan atau melakukan apa-apa yang Allah larang.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

تَعِسَ عَبْدُ الدِّيْنَارِ وَالدِّرْهَمِ وَالْقَطِيفَةِ وَالْخَمِيصَةِ، إِنْ أُعْطِيَ رَضِي وَإِنْ لَمْ يُعْطَ لَمْ يَرْضَ

“Celaka hamba dinar, dirham, qathifah, dan khamishah (keduanya adalah jenis pakaian -ed). Jika dia diberi maka dia ridha. Namun bila tidak diberi dia tidak ridha.” (HR. al-Bukhari)

  1. Orang yang tidak terfitnah dengan dunia.

Orang yang menjadikan dunia hanya berada ditangannya tidak dihatinya. Dia mencari rezeki yang halal untuk memenuhi kebutuhannya. Bersamaan dengan itu dia tidak melalaikan kewajiban yang Allah wajibkan atasnya.

Allah Subhaanahu wata’aala berfirman,

رِجَالٌ لَا تُلْهِيهِمْ تِجَارَةٌ وَلَا بَيْعٌ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ ۙ يَخَافُونَ يَوْمًا تَتَقَلَّبُ فِيهِ الْقُلُوبُ وَالْأَبْصَارُ

“Laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingati Allah, dan (dari) mendirikan shalat, dan (dari) membayarkan zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi goncang.” (An Nur:37)

  1. Orang yg berpaling dari dunia secara keseluruhan.

Orang yang tidak mencari rezeki, tidak menahan dirinya dari meminta-minta kepada orang atau mengharapkan kebaikan dan pemberian manusia, dia menghinakan dirinya. Yang seperti ini menyelisihi syariat islam.

Allah Subhaanahu wata’aala berfirman,

وَجَعَلْنَا النَّهَارَ مَعَاشًا

“Dan Kami jadikan siang untuk mencari penghidupan (an naba:11)

Rasulullah bersabda:

لَأَنْ يَحْتَطِبَ أَحَدُكُمْ حِزْمَةً عَلَى ظَهْرِهِ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَسْأَلَ أَحَدًا فَيُعْطِيهِ أَوْ يَمْنَعُهُ

”Salah seorang di antara kalian mencari/memanggul seikat kayu bakar di atas punggungnya lebih baik baginya daripada meminta-minta kepada seseorang, lalu orang itu memberinya atau mungkin tidak memberinya.” (HR. Al-Imam Malik, Al-Bukhari, Muslim, At-Tirmidzi, dan An-Nasa’i)

Agar Kita Selamat Dari Fitnah Dunia

  1. Memikirkan hakikat dari kehidupan dunia ini.

Allah Ta’ala berfirman,

وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَعِبٌ وَلَهْوٌ ۖ وَلَلدَّارُ الْآخِرَةُ خَيْرٌ لِلَّذِينَ يَتَّقُونَ ۗ أَفَلَا تَعْقِلُونَ

“Dan tidaklah kehidupan dunia kecuali hanyalah permainan dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Apakah kalian tidak mau berpikir.? “ (Al-An’am: 32).

Rasalullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:

لَوْ كَانَتِ الدُّنْـيَا تَعْدِلُ عِنْدَ اللهِ جَنَاحَ بَعُوْضَةٍ ، مَا سَقَى كَافِرًا مِنْهَا شَرْبَةَ مَاءٍ.

“Seandainya dunia di sisi Allah sebanding dengan sayap nyamuk, maka Dia tidak akan memberi minum sedikit pun darinya kepada orang kafir.” (HR. Tirmidzi, dishahihkan Syaikh Al Albani)

  1. Ilmu Syar’i.

Dengan ilmu agama kita jadi mengetahui hakikat dari dunia ini. Fitnahnya yang begitu besar dan banyaknya orang yang tergoda dan terpedanya denganya. Sehingga kita jadi mawas diri. Dan hal yang lainnya dari buah belajar agama.

  1. Banyak mengingat mati.

Hidup di dunia ini tidaklah selamanya. Akan datang masanya kita berpisah dengan dunia berikut isinya. Perpisahan itu terjadi saat kematian tiba, tanpa ada seorang pun yang dapat menghindar darinya.

Allah تعالى berfirman,

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ َ

“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati.” (Al Anbiya:36)

Akan tiba saatnya nyawa kita sampai di kerongkongan, akan tiba saatnya kita mengalami sakaratul maut hingga ruh berpisah dari badan dan kita merasakan yang namanya kematian.

وَجَاءَتْ سَكْرَةُ الْمَوْتِ بِالْحَقِّ ۖ ذَٰلِكَ مَا كُنْتَ مِنْهُ تَحِيدُ

“Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari daripadanya.” (Qaf:19)

Setelah kita mati, badan lemas dan tak lama terbujur kaku. Keluarga dan kerabat menangisi kita, sebagaimana dulu kita menangisi orang meninggal dunia dari kerabat kita. Tak lama kitapun di mandikan, di kafani, dishalatkan dan di kuburkan. Harta tidak kita bawa, keluargapun tidak ada yang menemani kita. Kita telah berpindah dari alam dunia ke alam kubur.

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda,

إِنَّ الْقَبْرَ أَوَّلُ مَنَازِلِ الْآخِرَةِ، فَإِنْ نَجَا مِنْهُ فَمَا بَعْدَهُ أَيْسَرُ مِنْهُ، وَإِنْ لَمْ يَنْجُ مِنْهُ فَمَا بَعْدَهُ أَشَدُّ مِنْهُ

“Sesungguhnya kubur adalah persinggahan pertama kehidupan akhirat, apabila seseorang selamat darinya maka kehidupan setelahnya lebih mudah, dan apabila seseorang tidak selamat darinya maka kehidupan setelahnya lebih berat darinya.” (HR. At Tirmidzi, Ibnu Majjah dan dihasankan oleh syaikh Al Albani).

  1. Banyak Berdoa kepada Allah.

Sudah seyogyanya kita banyak berdoa kepada Allah agar dilindungi dari fitnah dunia. Diantara doanya,

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْبُخْلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ أُرَدَّ إِلَى أَرْذَلِ الْعُمُرِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الدُّنْيَا وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ

“Ya Allah aku berlindung kepada Mu dari kikir, aku berlindung kepada Mu dari penakut, aku berlindung kepada Mu dari pikun, aku berlindung kepada Mu dari fitnah dunia dan aku berlindung kepada Mu dari adzab kubur.”
(HR. An Nasa’i)

Wallahu a’lam bis shawwab

Abdullah al Jakarty

Iklan

Takwa Bukan Sekedar Kata

Posted by abdullahjakarta on 21 Oktober 2022
Posted in: Tak Berkategori. Tinggalkan komentar

Perintah bertakwa adalah perintah yang sangat agung, diantara kata yang sering kita dengar, namun betapa beratnya merealisasikannya. Dalam banyak ayat Allah memerintahkan untuk kita bertakwa. Diantaranya Allah Subhaanahu wata’aala berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Begitu juga Rasulullah shallalahu alaihi wasallam bersabda,

اتَّقِ اللَّهِ حَيْثُمَا كُنْتَ

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (Ali Imran:102)

“Bertaqwalah kepada Allah dimanapun kamu berada.” (HR. Tirmidzi, ia berkata: ‘hadits ini hasan shahih’).

🔘 Makna Takwa

Lalu apa itu makna takwa

Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah;

التقوى هي فعل ما أمر الله به، وترك ما نهى عنه

“Takwa adalah menjalankan apa-apa yang Allah perintahkan dan menjauhi apa-apa yang Allah larangan.”

Keutamaaan Orang Bertakwa kepada Allah

Keutamaan orang yang bertakwa sangatlah banyak, diantaranya;

  1. Allah akan menolong, menjaga dan memberikan taufiq kepada orang-orang bertaqwa.

Allah Subhaanahu wata’aala berfirman,

وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ

“Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah, bahwa Allah bersama orang-orang yang bertakwa.” (al Baqarah: 194)

  1. Allah mencintai orang-orang bertakwa.

Allah Subhaanahu wata’aala berfirman,

فَإِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَّقِينَ

“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertakwa.”
(Al Imran:76)

  1. Allah memberikan jalan keluar disetiap kesulitan dan memberikan rezeki dari arah yang tidak terduga bagi orang-orang yang bertakwa.

Allah Subhaanahu wata’aala berfirman,

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا ● وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لا يَحْتَسِبُ

“Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, pasti Dia jadikan untuknya jalan keluar (dari segala kesulitan/problem yang menghimpit), dan pasti Dia berikan rizki kepadanya dari arah yang tidak dia sangka.”
(Ath-Thalaq: 2-3)

  1. Allah akan memasukkan kesurga bagi orang yang bertaqwa.

Allah Subhaanahu wata’aala berfirman,

إِنَّ لِلْمُتَّقِينَ عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنَّاتِ النَّعِيمِ

“Sesungguhnya bagi orang-orang yang bertaqwa (disediakan) surga-surga yang penuh kenikmatan di sisi Rabbnya.”
(Al-Qolam: 34).

Hal-Hal yang Dapat Membantu Kita Untuk Bertakwa

Berikut ini diantara yang dapat membantu seseorang untuk bertakwa kepada Allah.

  1. Menuntut Ilmu Syar’i.

Ilmu agama sangatlah penting. Wajib bagi kita semua untuk menuntut ilmu agama. Yang dengannya kita bisa menjalankan apa yang Allah perintahkan dan menjauhi apa yang Allah larang. Dan inilah takwa.

  1. Senantiasa Beramal Shalih.

Amal shalih sangat bermanfaat bagi seseorang, menumbuhkan ketakwaan seorang hamba kepada Allah. Oleh karena itu seyogyanya untuk senantiasa melakukan amalan shalih. Walaupun amalan itu sedikit, namun jika senantiasa di lakukan sangat bermanfaat.

Rasulullahu shallallahu alaihi wasallam bersabda

أحب الأعمال إلى الله أدومها وإن قل

“Amalan yang paling di cintai Allah yang terus menerus dilakukan walaupun sedikit.”
(HR. Muslim).

  1. Shabar, mujahadah an nafs (bersungguh-sungguh untuk menundukkan jiwa untuk taat kepada Allah).

Allah Subhaanahu wata’aala berfirman,

وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا ۚ وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ

“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (al ankabut : 69).

  1. Bergaul dengan teman yang shalih.

Allah Subhaanahu wata’aala berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ

“Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar.” (At Taubah:119)

  1. Doa.

Hanya Allah yang memberikan ketakwaan kepada siapa yang Allah kehendaki. Diantara doa memohon ketakwaan kepada Allah adalah. Diantara doanya,

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى

“Ya Allah, aku memohon petunjuk, ketakwaaan, kesucian, dan rasa cukup.”(HR. Muslim)

Wallahu a’lam bish shawwab.

Abdullah al Jakarty

Apa Itu Bid’ah

Posted by abdullahjakarta on 31 Agustus 2021
Posted in: Tak Berkategori. Tinggalkan komentar

Hukum Musik

Posted by abdullahjakarta on 31 Agustus 2021
Posted in: Tak Berkategori. Tinggalkan komentar
Posted by abdullahjakarta on 31 Agustus 2021
Posted in: Tak Berkategori. Tinggalkan komentar
img-20210825-wa0038Unduh

Untukmu yang Ingin Tahu Hukum Musik

Posted by abdullahjakarta on 28 Juli 2021
Posted in: Tak Berkategori. Tinggalkan komentar

Pembahasan tentang musik adalah pembahasan yang penting. Karena banyaknya orang yang tidak mengetahui hukumnya. Oleh karena itu berikut ini penjelasan singkat tentangnya.

Musik haram hukumnya. Sebagaimana yang ditunjukkan dalilnya dari al-Qur’an dan as-Sunnah. Diantaranya,

Allah تعالى berfirman,

وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَشْتَرِي لَهْوَ الْحَدِيثِ لِيُضِلَّ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ بِغَيْرِ عِلْمٍ وَيَتَّخِذَهَا هُزُوًا ۚ أُولَٰئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ مُهِينٌ

“Dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa ilmu dan menjadikan jalan Allah sebagai olok-olokan. Mereka itu akan memperoleh adzab yang menghinakan.” (Luqman:6)

Menurut sahabat Abdullah bin Abbas, Abdullah bin Mas’ud, ‘Ikrimah, Mujahid, dan Al-Hasan Al-Bashri rahimahumullah, ayat ini turun berkaitan dengan musik dan nyanyian.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

لَيَكُونَنَّ مِنْ أُمَّتِي أَقْوَامٌ، يَسْتَحِلُّونَ الْحِرَ وَالْحَرِيرَ، وَالْخَمْرَ وَالْمَعَازِفَ

“Benar-benar akan ada sekelompok orang dari umatku yang menghalalkan zina, sutera, khamr, dan musik/alat musik.”
(HR. al-Bukhari)

Ada beberapa faedah yang bisa diambil dari hadits yang mulia ini diantaranya,

  1. Hadits ini menunjukkan dengan tegas haramnya musik/alat musik sebagaimana haramnya zina, khamr, dan sutera bagi laki-laki.
  2. Hadits ini menjadi bukti dari sekian banyak bukti kenabian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, di mana apa yang beliau khabarkan terjadi. Betapa banyak kaum muslimin menghalalkan musik dan alat-alat musik.

Perkataan Para Ulama Tentang Musik.

Berikut ini sebagian perkataan para ulama tentang musik.

Al-Imam Malik rahimahullah pernah ditanya tentang nyanyian yang biasa dilakukan oleh penduduk Madinah. Beliau menjawab,
“Sesungguhnya yang melakukan hal itu menurut kami adalah orang-orang fasik.”

Berkata Al-Imam Asy-Syafi’i rahimahullah, “Nyanyian adalah perkataan yang sia-sia, menyerupai kebatilan, sesuatu yang bersifat khayalan. Barangsiapa yang sering melakukannya, dia adalah orang yang tolol dan ditolak persaksiannya.”

Abdullah bin Ahmad berkata: “Aku bertanya kepada ayahku (Al-Imam Ahmad rahimahullah) tentang nyanyian. Beliau berkata, ‘Nyanyian menumbuhkan kemunafikan di dalam hati dan tidak menyenangkanku’.”

Demikianlah penjelasan singkat tentang hukum musik. Jika ingin penjelasan panjang lebar terkait haramnya musik silahkan lihat kitab Tahrim Alat Ath-Tharb karya Al-Imam Al-Albani rahimahullah.

Wallahu a’lam bish ahawwab.
Admin

3 Perkara yang Membuat Anda Paham Tentang Bid’ah

Posted by abdullahjakarta on 27 Juli 2021
Posted in: Tak Berkategori. Tinggalkan komentar

Pembahasan tentang bid’ah diantara pembahasan yang sangat penting untuk dipahami. Oleh karena itu berikut ini adalah penjelasan singkat tentangnya.

Pertama: Pengertian Bid’ah

Bid’ah adalah setiap keyakinan, atau ucapan atau perbuatan yang diada-adakan setelah kematian Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dengan niat untuk beribadah dan bertaqarub padahal tidak ada dalil yang menunjukkannya baik dari al-Qur’an, as-Sunnah dan Ijma’ salaf. (al-Qaul al-Mufiid fi Adilatit Tauhid, hlm. 81)

Berkata asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah tentang standar untuk menilai itu perbuatan bid’ah yaitu,

“Beribadah kepada Allah dengan apa yang tidak disyariatkan.” (Silahkan lihat Majmu’ Tsamin: 2/291)

Kedua: Macam-Macam Bid’ah dan Contoh- Contohnya.

  1. Bid’ah dalam aqidah (keyakinan) yaitu setiap aqidah yang menyelisihi al-Qur’an dan Sunnah (hadits).

Contohnya seperti aqidah (keyakinan) bid’ah Jahmiyah, Syiah, Mu’tazilah, Khawarij, Murji’ah dan lain-lain.

  1. Bid’ah dalam ucapan yaitu setiap ucapan yang diucapkan seseorang dalam rangka beribadah tetapi menyelisihi al Qur’an dan sunnah.

Contohnya seperti seseorang yang berdzikir dengan menyebut (الله) saja atau dengan kata ganti (هو) hal ini tidak ada dalilnya. Dan contoh lainnya.

  1. Bid’ah dalam perbuatan yaitu setiap perbuatan yang dilakukan oleh seseorang dalam rangka ibadah tetapi menyelisihi al Qur’an dan sunnah.

Contohnya seperti seseorang yang berjoget-joget/bergoyang-goyang ketika berdzikir dan contoh lainnya.

Ketiga: Hukum Bid’ah

Bid’ah adalah haram hukumnya dan semua bid’ah adalah sesat. Tidak ada bid’ah hasanah (yang baik) dalam agama.

Banyak dalil yang menunjukkan semua bid’ah sesat di antaranya,

Allah سبحانه وتعالى berfirman,

الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الإِسْلامَ دِينًا

“Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untukmu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.” (Al-Maidah: 3)

Berkata al-Imam Malik rahimahullah,

“Barangsiapa mengada-adakan di dalam islam suatu kebid’ahan yang dia melihatnya (menganggapnya) sebagai sebuah kebaikkan, sungguh dia telah menuduh bahwa Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam mengkhianati risalah, karena Allah ta’aala telah berfirman (yang artinya): ”Pada hari ini telah Kusempurnakan untukmu agamamu.” (al-Maidah: 3). Maka sesungguhnya apa yang tidak menjadi agama pada hari itu, tidak menjadi agama pula pada hari ini ?!!!.” (Silahkan Lihat al-I’tisham, Imam Asy Syatibi: 1/64)

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda dalam suatu khutbahnya,

أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ وَخَيْرُ الْهُدَى هُدَى مُحَمَّدٍ وَشَرُّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ

“Amma ba’du, sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah kitabullah, dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad, dan sejelek-jelek perkara adalah perkara yang diada-adakan dan setiap bid’ah adalah sesat.” (HR. Muslim)

Dan beliau Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ فِيهِ فَهُوَ رَدٌّ

“Barangsiapa yang mengada-adakan (sesuatu yang baru) dalam urusan kami, apa-apa yang tidak ada darinya maka tertolak.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Berkata salah seorang shahabat Ibnu Umar Radhiyallahu ‘anhu,

كل بدعة ضلالة وإن رآها الناس حسنة

“Semua bid’ah adalah sesat walaupun manusia melihatnya (menganggapnya) baik.” (Al Ibanah : 1/339, al-Lallika’i: 1/92).

Itulah penjelasan singkat tentang bid’ah. Wallahu a’lam bish shawwab. (Abdullah Jakarta)

Kita Akan Mati

Posted by abdullahjakarta on 20 Juli 2021
Posted in: Tak Berkategori. Tinggalkan komentar

Hidup di dunia ini tidaklah selamanya. Akan datang masanya kita berpisah dengan dunia berikut isinya. Perpisahan itu terjadi saat kematian tiba, tanpa ada seorang pun yang dapat menghindar darinya.

Allah تعالى berfirman,

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۖ وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ

“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.” (Al Anbiya:35)

Bersaman dengan yakinnya kita, kalau kita akan mati. Bersaman dengan yakinnya kita, kalau kita akan dimintai pertanggung jawaban di akhirat kelak dari segala apa yang kita lakukan didunia ini. Bersamaan dengan yakinnya kita, kalau dunia ini tempat beramal. Namun betapa seringnya kita melalaikan untuk beramal shalih dan lebih mementingkan kehidupan dunia.

Allah تعالى berfirman

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلا أَوْلادُكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ (9) وَأَنْفِقُوا مِنْ مَا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلا أَخَّرْتَنِي إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُنْ مِنَ الصَّالِحِينَ (10) وَلَنْ يُؤَخِّرَ اللَّهُ نَفْسًا إِذَا جَاءَ أَجَلُهَا وَاللَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ (11) }

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barang siapa yang membuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi. Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata, “Ya Rabbku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh.” Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Al Munafiqun:9-11)

Wahai saudaraku, akan tiba saatnya nyawa kita sampai di kerongkongan, akan tiba saatnya kita mengalami sakaratul maut hingga ruh berpisah dari badan dan kita merasakan yang namanya kematian

Allah تعالى berfirman,

كَلا إِذَا بَلَغَتِ التَّرَاقِيَ. وَقِيلَ مَنْ رَاقٍ. وَظَنَّ أَنَّهُ الْفِرَاقُ. وَالْتَفَّتِ السَّاقُ بِالسَّاقِ. إِلَى رَبِّكَ يَوْمَئِذٍ الْمَسَاقُ

Sekali-kali jangan. Apabila napas (seseorang) telah (mendesak) sampai ke kerongkongan, dan dikatakan (kepadanya), “Siapakah yang dapat menyembuhkan?” Dan dia yakin bahwa sesungguhnya itulah waktu perpisahan (dengan dunia), dan bertaut betis (kiri) dengan betis (kanan), kepada Tuhanmulah pada hari itu kamu digiring. (Al-Qiyamah: 26-30)

وَجَاءَتْ سَكْرَةُ الْمَوْتِ بِالْحَقِّ ۖ ذَٰلِكَ مَا كُنْتَ مِنْهُ تَحِيدُ

“Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari daripadanya.” (Qaf:19)

Setelah itu kita akan mati, badan lemas dan tak lama terbujur kaku. Keluarga dan kerabat menangisi kita, sebagaimana dulu kita menangisi orang meninggal dunia dari kerabat kita. Tak lama kitapun di mandikan, di kafani, dishalatkan dan di kuburkan. Harta tidak kita bawa, keluargapun tidak ada yang menemani kita. Kita telah berpindah dari alam dunia ke alam kubur.

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda,

إِنَّ الْقَبْرَ أَوَّلُ مَنَازِلِ الْآخِرَةِ، فَإِنْ نَجَا مِنْهُ فَمَا بَعْدَهُ أَيْسَرُ مِنْهُ، وَإِنْ لَمْ يَنْجُ مِنْهُ فَمَا بَعْدَهُ أَشَدُّ مِنْهُ

“Sesungguhnya kubur adalah persinggahan pertama kehidupan akhirat, apabila seseorang selamat darinya maka kehidupan setelahnya lebih mudah, dan apabila seseorang tidak selamat darinya maka kehidupan setelahnya lebih berat darinya.” (HR. At Tirmidzi, Ibnu Majjah dan dihasankan oleh syaikh Al Albani).

Oleh karena itu wahai kaum muslimin marilah kita memperbanyak amalan shalih, bersegera bertaubat kepada Allah dari segala perbuatan dosa dan maksiat, memperbaiki akidah dan ibadah kita mumpung masih ada kesempatan.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam telah bersabda,

اِغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ: شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ، وَصِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ، وَغِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ، وَفَرَاغَكَ قَبْلَ شُغْلِكَ، وَحَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ

“Pergunakankanlah lima hal sebelum datangnya lima hal lainnya: masa mudamu sebelum datang masa tuamu, masa sehatmu sebelum datang masa sakitmu, masa kayamu sebelum datang kefakiranmu (kemiskinanmu), waktu luangmu sebelum datang waktu sibukmu, dan kehidupanmu sebelum datang kematianmu.” (HR. al-Hakim di sahihkan oleh asy-Syaikh al-Albani). Wallahu a’lam bish shawwab.

Abdullah al Jakarty

DZIKIR PAGI DAN SORE

Posted by abdullahjakarta on 6 Juli 2021
Posted in: Tak Berkategori. Tinggalkan komentar

DZIKIR PAGI DAN SORE

أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

“Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.”

  1. Membaca ayat kursi 1 kali pada pagi dan sore

اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ  لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۗ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ ۚ  يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ ۖ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ

“Allah, tidak ada ilah (sembahan) yang haq (benar) kecuali Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak pula tidur. Milik-Nya segala yang ada di langit dan segala yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin dari-Nya. Dia mengetahui segala sesuatu yang ada di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu-Nya melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Dan Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Dan Dia tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Dia Mahatinggi lagi Mahabesar.” (al-Baqarah: 255)

  1. Membaca Surat Al Ikhlas 3 kali, Al Falaq 3 kali dan An Naas 3 kali pada pagi dan sore hari.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ ۞ اللَّهُ الصَّمَدُ ۞ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ ۞ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ ۞

Katakanlah, “Dia-lah Allah Yang Maha Esa. Allah adalah Rabb yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.”

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ ۞ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ ۞ وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ ۞ وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ ۞ وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ ۞

Katakanlah, “Aku berlindung kepada Rabb Yang Menguasai waktu subuh, dari kejahatan makhluk-makhluk-Nya, dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang meniup buhul-buhul, dan dari kejahatan pendengki ketika dia mendengki.”

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ ۞ مَلِكِ النَّاسِ ۞ إِلَٰهِ النَّاسِ ۞ مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ ۞ الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ ۞ مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ ۞

Katakanlah, “Aku berlidung kepada Rabb (yang memelihara dan menguasai) manusia. Raja manusia. Sembahan manusia. Dari kejahatan bisikan setan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada-dada manusia, dari kalangan jin dan manusia.”

  1. Dibaca 1 kali pada pagi hari

أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ الْمُلْكُ لِلَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ، رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِيْ هَذَا الْيَوْمِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهُ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِيْ هَذَا الْيَوْمِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهُ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَسُوْءِ الْكِبَرِ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فِي الْقَبْرِ

“Kami berada di waktu pagi dan kerajaan ini hanya milik Allah dan segala puji bagi Allah, tidak ada ilah (sesembahan) yang berhak disembah kecuali Allah semata, tidak ada sekutu baginya. Hanyalah milik Nya kerajaan dan hanyalah milik Nya segala puji dan Dia Maha Mampu atas segala sesuatu. Wahai Rabbku aku memohon kepada Mu kebaikan hari ini dan kebaikan yang ada setelahnya. Dan aku berlindung kepada Mu dari kejelekkan yang ada pada hari ini dan kejelekkan yang ada setelahnya. Wahai Rabbku dan aku berlindung kepadaMu dari kemalasan dan kejelekkan di masa tua. Wahai Rabbku, aku berlindung kepada Mu dari adzab neraka dan adzab kubur.” (HR. Muslim)

  1. Dibaca 1 kali pada sore hari

أَمْسَيْنَا وَأَمْسَى الْمُلْكُ للهِ، وَالْحَمْدُ للهِ، لَا إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ، رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِي هَذِهِ اللَّيْلَةِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهَا، وَأَعُوذُبِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِي هَذِهِ اللَّيْلَةِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهَا، رَبِّ أَعُوذُبِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَسُوءِ الْكِبَرِ، رَبِّ أَعُوذُبِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فِي الْقَبْرِ

“Kami berada di waktu sore dan kerajaan ini hanya milik Allah dan segala puji bagi Allah, tidak ada ilah (sesembahan) yang berhak disembah kecuali Allah semata, tidak ada sekutu baginya. Hanyalah milik Nya kerajaan dan hanyalah milik Nya segala puji dan Dia Maha Mampu atas segala sesuatu. Wahai Rabbku, aku memohon kepada Mu kebaikan malam ini dan kebaikan yang ada setelahnya. Dan aku berlindung kepada Mu dari kejelekkan yang ada pada malam ini dan kejelekkan yang ada setelahnya. Wahai Rabbku dan aku berlindung kepadaMu dari kemalasan dan kejelekkan di masa tua. Wahai Rabbku, aku berlindung kepada Mu dari adzab neraka dan adzab kubur.” (HR. Muslim)

  1. Dibaca 1 kali pada pagi dan sore hari

اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ

“Ya Allah Engkau adalah Rabbku, tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Engkau. Engkau yang telah menciptakan aku dan aku adalah hamba Mu, dan aku berada di atas perjanjian Mu aku akan berusaha memenuhi perjanjian dengan Mu semampuku. Aku berlindung kepada Mu dari kejelekkan apa yang telah kuperbuat. Aku mengakui seluruh nikmat Mu kepadaku dan aku mengakui seluruh dosaku. Oleh karena itu ampunilah aku, karena sesungguhnya tidak ada yang bisa mengampuni dosa kecuali Engkau.” (HR. Bukhari)

  1. Dibaca 3 kali pagi dan sore hari.

اَللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ بَدَنِيْ، اَللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ سَمْعِيْ، اَللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ بَصَرِيْ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ. اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكُفْرِ وَالْفَقْرِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ

“Ya Allah, selamatkanlah tubuhku (dari penyakit dan apa yang tidak aku inginkan). Ya Allah, selamatkanlah pendengaranku. Ya Allah, selamatkanlah penglihatanku, tidak ada Ilah (sesembahan) yang berhak disembah kecuali Engkau. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kekufuran dan kefakiran. Aku berlindung kepada-Mu dari adzab kubur, tidak ada Ilah (sesembahan) yang berhak disembah kecuali Engkau.” (HR. Abu Dawud, Ahmad, An Nasa’i dan dihasankan oleh Syaikh Ibnu Baaz)

  1. Dibaca 1 kali pada pagi dan sore

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِينِي وَدُنْيَايَ وَأَهْلِي وَمَالِي اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِي وَآمِنْ رَوْعَاتِي وَاحْفَظْنِي مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ وَمِنْ خَلْفِي وَعَنْ يَمِينِي وَعَنْ شِمَالِي وَمِنْ فَوْقِي وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِي
 
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon pemaafan kepada-Mu dan keselamatan di dunia dan di akhirat.

Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kepada-Mu pemaafan dan keselamatan pada agamaku, kehidupan duniaku, keluargaku, dan hartaku.

Ya Allah, tutuplah auratku (aurat dan aibku),berikan rasa aman padaku dari hal-hal yang aku takuti.

Ya Allah, jagalah aku dari arah depan, belakang, kanan, kiri, dari atas, dan aku berlindung pada keagungan-Mu agar aku tidak ditenggelamkan dari arah bawahku.” (HR. Abu Dawud dan dinyatakan sahih oleh Syaikh al-Albani)

  1. Dibaca sebanyak 3 kali pada pagi sore.

بِسْمِ اللهِ الَّذِيْ لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلاَ فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ

“Dengan nama Allah yang dengan nama-Nya tidak ada sesuatu pun yang ada di bumi dan di langit yang bisa memudaratkan, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (HR. Abu Dawud di shahihkan oleh syaikh Muqbil)

  1. Dibaca 10 kali pada pagi dan sore hari jika malas 1 kali.

لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ

“Tidak ada ilah (sesembahan) yang berhak disembah kecuali Allah semata, tiada sekutu bagiNya. Hanya milik-Nya kerajaan dan hanya milik-Nya segala pujian. Dan Dia Dzat yang Maha Mampu atas segala sesuatu.” (HR. An Nasa’i, bisa di lihat di shahih at Targhib wat Tarhib)

Atau dibaca 100 kali pada pagi hari berdasarkan hadits riwayat Bukhari dan Muslim.

  1. Dibaca sebanyak 3 kali pada sore hari

أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ

“Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah Yang sempurna, dari kejahatan makhluk yang diciptakan-Nya.” (HR. At Tirmidzi dan dishahihkan oleh syaikh Al Albani)

========
Cat. Untuk yang ingin mengetahui lebih banyak bacaan dzikir pagi dan sore silahkan bisa melihat diantaranya kitab Khisnul Muslim.

__🖋Admin yukbelajarislam.com

http://www.yukbelajarislam.com

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

5 Hal Yang Harus Diperhatikan Ketika Buang Hajat

Posted by abdullahjakarta on 20 April 2021
Posted in: Tak Berkategori. Tinggalkan komentar

Berikut ini 5 hal penting untuk diperhatikan ketika hendak buang hajat.

  1. Tidak membawa masuk ke kamar mandi/WC sesuatu yang mengandung dzikrullah, terlebih lagi mushaf al-Qur’an.
  2. Membaca Doa.

Ketika hendak masuk ke tempat buang hajat (WC, toilet, dan semisalnya) hendaknya ia mengucapkan doa,

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْخُبُثِ وَالْخَبَائِثِ

“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari setan laki-laki dan setan perempuan.”
(HR. al-Bukhari dan Muslim)

Ketika keluar membaca

غُفْرَانَكَ

“Aku memohon pengampunan-Mu.”
(HR. at-Tirmidzi, Abu Dawud, Ibnu Majah, dan disahihkan oleh asy-Syaikh al-Albani)

  1. Mendahulukan kaki kanan ketika masuk WC dan mendahulukan kaki kiri keluar WC.
  2. Tidak Menghadap atau Membelakangi Kiblat

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا أَتَيْتُمُ الْغَائِطَ فَلاَ تَسْتَقْبِلُوا الْقِبْلَةَ وَلاَ تَسْتَدْبِرُوْهَا وَلَكِنْ شَرِّقُوا أَوْ غَرِّبُوا

“Apabila kalian mendatangi tempat buang air maka janganlah kalian menghadap ke arah kiblat ketika buang air besar ataupun kencing, serta jangan pula membelakangi kiblat. Akan tetapi menghadaplah ke arah timur atau ke arah barat.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)

  1. Berhati-Hati dari Percikan Najis.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah melewati dua kuburan dan mengabarkan,

إِنَّهُمَا يُعَذَّبَانِ وَمَا يُعَذَّبَانِ فِي كَبِيْرٍ. ثُمَّ قَالَ: بَلَى، كَانَ أَحَدُهُمَا لاَ يَسْتَتِرُ مِنْ بَوْلِهِ

“Dua penghuni kuburan ini sedang diazab. Tidaklah mereka diazab karena perkara yang besar.” Kemudian Rasulullah mengatakan, “Bahkan ya. Adapun salah satunya, ia diazab karena tidak berhati-hati/ tidak menjaga dirinya dari kencing….” (HR. al-Bukhari dan Muslim)

Wallahu a’lam bish shawwab.

Admin

YBI/AJ/20042021

Navigasi pos

← Older Entries
  • Kalender Hijriah
  • Tulisan Terakhir

    • Jangan Tertipu Dengan Dunia
    • Takwa Bukan Sekedar Kata
    • Apa Itu Bid’ah
    • Hukum Musik
    • (tanpa judul)
  • Kategori

    • Aqidah
    • Bantahan Ilmiah
    • Buah Hati
    • Fatwa Ulama
    • fiqih
    • Hadits
    • Info
    • Kelompok Sesat
    • Keluarga
    • Konsultasi Agama
    • Konsultasi Kesehatan
    • Manhaj
    • Muslimah
    • Nasehat
    • Pandemi Covid-19
    • Pertanyaan Anda
    • Poster
    • Poster Dakwah
    • Remaja
    • Serambi Haramain
    • Tafsir
    • Tak Berkategori
  • Tulisan Terakhir

    • Jangan Tertipu Dengan Dunia
    • Takwa Bukan Sekedar Kata
    • Apa Itu Bid’ah
    • Hukum Musik
    • (tanpa judul)
  • Jumlah Pengunjung

    • 269.721 Pengunjung
Blog di WordPress.com.
Untukmu yang Ingin Belajar Tentang Islam
Blog di WordPress.com. Tema: Parament.
Privasi & Cookie: Situs ini menggunakan cookie. Dengan melanjutkan menggunakan situs web ini, Anda setuju dengan penggunaan mereka.
Untuk mengetahui lebih lanjut, termasuk cara mengontrol cookie, lihat di sini: Kebijakan Cookie
  • Ikuti Mengikuti
    • Untukmu yang Ingin Belajar Tentang Islam
    • Bergabunglah dengan 49 pengikut lainnya
    • Sudah punya akun WordPress.com? Login sekarang.
    • Untukmu yang Ingin Belajar Tentang Islam
    • Sesuaikan
    • Ikuti Mengikuti
    • Daftar
    • Masuk
    • Laporkan isi ini
    • Lihat situs dalam Pembaca
    • Kelola langganan
    • Ciutkan bilah ini
 

Memuat Komentar...